Sabtu, 16 November 2013

Ku Katakan



Berani. Aku kurang berani mengatakannya. Melihat wajahnya yg tampak hadir dipikiranku ini saja ciut. Selama ini ingin ungkapkan perasaanku padanya. Hal yang benar benar ingin ku katakan dari hati yang paling dalam. Ya, cukup dua kata sajalah. Saat ini sudah cukup dengan dua kata.

Aku akan katakan itu sekarang. [Masih gugup]

Kutekan panggil lalu ku katakan.

“Selamat tinggal.”

Kujatuhkan handphone duluan.

-jebuurrr...

Tenggelamkan diriku dalam sungai gelap malam.




 Aku muak dengan ayah yg keras kepala menjodohkan.
Mati saja.




...

2 komentar:

  1. gue lagi di blog apaan nih...
    ceritanya kelam gini... akhirnya ngagetin..keren bro!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahah... tengkyu bro dah mampir,, siapapun anda

      Hapus