Jumat, 29 November 2013

Hantu Kamar



Bulu halus di belakang leherku seakan terkena setrum tingkat rendah. Berdiri dan aku merasa tidak nyaman saat itu. Suasana ganjil tiba-tiba datang begitu saja. [Agak takut]

Kipas angin yang tertempel di dinding masih berputar agak lamban, mungkin karena debunya yang belum dibersihkan. Poster besar dengan gambar serial tv the walking dead terpampang disamping meja belajar, tapi sudah agak robek di pinggirnya. Tumpukan sepatu yang agak berantakan. Pintu lemari yang terbuka lebar. Bayangan putih besar dengan rambut hitam berdiri diatasnya – bukan, tapi melayang. Lalu tertawa pekik lembut. Kuntilanak itu tertawa dan kulihat dia tersenyum. Aku benar-benar ketakutan sekarang.

“Ayo ikut aku keluar dari kamar ini,” Kuntilanak itu berbicara pelan. “jangan hanya dikamar saja.”

Aku sedikit kaget mendengar dia berbicara seperti itu. Kuberanikan menjawab walau sebenarnya takut. “Pergi kau, keluar dari kamarku! Dan aku tidak mau ikut kau keluar.”

Kuntilanak itu hanya diam. Lalu menggerakan tangannya dan menunjuk kesuatu arah. Lalu menghilang.

Mataku menjelajahi semua sudut kamar dan kuntilanak itu tidak terlihat lagi.

Aku penasaran apa yang ditunjuk dia tadi. Aku yakin yang ditunjuk tadi adalah kasur. Ada apa dengan kasurku ini. Aku membuka selimut diatasnya tidak ada apa-apa. Kolong kasur. Mungkin ada sesuatu dikolong kasur. Aku agak takut melihat kolong. Seperti film horor, kolong kasur mungkin ada hantu yang lainnya muncul atau kuntilanak tadi itu muncul lagi.

Pelan-pelan merendahkan badanku lalu kutengok kolong kasur ini. Suasana yang lebih ganjil aku rasakan malah sekarang. Aku tercengang melebihi saat melihat kuntilank tadi. Rasa perih dan sakit tiba-tiba terasa di bagian perutku.

Sebujur mayat kaku dari seseorang yang benar-benar aku kenal dengan sebilah pisau tertancap. Diriku sendiri.


Aku tersadar kalau aku hanya sesosok hantu.
Mati terbunuh dengan tancapan pisau diperut.




...

2 komentar:

  1. ane juga bikin merinding jga...[ni lebay].. btw makasi gan/sis anon dah mampir

    BalasHapus