Rabu, 05 Maret 2014

Senin tak datang

Senin ini dia tak datang. Bukan hal yang biasa bagi dia yang sangat antusias untuk mengikuti upacara sekolah. Sedangkan aku antusias hanya untuk melihatnya dari barisan laki-laki paling belakang. Tapi senin ini dia tidak datang. 

Aku berpikir saat ini, saat matahari pagi menyinari, suara kepala sekolah dengan pidato lama-nya. Apa yang kulakaukan sabtu kemarin mungkin salah. Mungkin aku terlau cepat menyatakan semuanya. Persahabatan kami yang sudah lama, semua kenangan, semua senyuman dan tawa mungkin sudah kurusak sendiri dengan adanya cinta. Lebih tepatnya cintaku padanya. Aku menyesal sekarang. Dua hari ini dia tak memberi kabar, tak seperti biasanya. Dan Dengan tak datangnya dia hari senin ini, mungkin menunjukan bahwa dia tak mengharapkan cinta diantara kita. Aku merasa bodoh sekarang. Tapi apapun itu, cintaku padanya tak pernah padam.

0 komentar:

Posting Komentar