Sebuah pembicaran kecil terjadi saat kami duduk
santai bersama kemarin. Tapi aku masih mengingatnya.
"Kamu tau gak apa yang harus dipunya seorang
guru untuk mendidik muridnya?" tanyaku pada Manda.
"Semangat yang tidak pernah habis dan
keikhlasan. Bener gak?" jawabnya tegas dengan lantang.
"Eh... Hmm.. Mmmm..."
"Hei!! Bener gak?? Kok diam."
Seketika ,aku pun
lari ke balakang dengan jantung berdegup.
Aku masih mengagumi satu hal yang dia miliki yang
tidak aku punya, ketegasannya dalam menyampaikan sesuatu. Karena itu aku
menyukainya. Tapi aku hanya seorang mahasiswa cupu aneh yang skripsinya tidak pernah
tuntas.
Sekarang aku disini memendang atap kamarku, masih
memikirkannya.
"Ah, pikiran ini!!!" Gerutuku sendiri.
Laptopku masih menyala di sampingku langsung kututup
saat melihat tulisan BAB 2 yang putih kosong dibawahnya.
"Arrgghhh!!"
-say what you wanna say and let the words fall out
... honestly i wanna see you be brave.~
Suara ringtone Hp ku terdengar keras. Manda menelpon
ternyata.
"Pas banget."
Kuangkat "Halo, ada apa, Man?
"Skripsi gue udah selesai!!!!" teriaknya
seneng.
"Ehh... beneran? Asik dong."
"Iya.. Lu dah sampai mana? Udah selesai??...
Halo??...."
Langsung ku akhiri panggilan, buka laptop , skripsi
kulanjutkan.
Aku gak mau kalah darinya. Ketegasannya yang tidak
kumiliki itu. Akan ku muliki beserta masa depan dengannya.
Aku disini serius mengerjakan skripsiku -sekarang.
...
15/01/2014
0 komentar:
Posting Komentar