Aku terbangun di
tengah malam. Tepatnya malam dua hari kemarin. Tidak biasanya aku terbangun
seperti itu. Yah, hanya malam itu saja. Memang saat itu keadaanku memang tidak
terlalu fit. Tapi aneh saja untukku. [Sebatas diriku saja]
Malam itu aku benar-benar tidak bisa
tertidur lagi. Mataku susah untuk dipejamkan untuk terlelap. Aku pun mulai
bingung apa yang sebaik aku lakukan waktu itu. Lalu aku mengingat apa tentang
kajadian siang hari sebelumnya. Bibiku baru saja memberitahu kalau ia membuat
akun twiiter. Dan mungkin ia telah mem-follow ku sekarang. Kemudian aku membuka
laptopku dan mengeceknya.
Memang kamarku terlalu gelap untuk
orang berkacamata sepertiku. Tapi saklar lampu terlalu jauh untukku yang
pemalas. Dikegelapan aku membuka laptopku yang cahayanya menyilaukan-jelas
saja. Kulihat akun twitter ku langsung. Dan yeah, Bibiku mem-follow ku. Foto
yang ia pakai sebagai ava-nya pun terlihat lucu. Aku tersenyum sekilas waktu
itu. Sebagai orang yang baru membuat akun, Bibiku sudah mendapatkan 130 follower
sekaligus. Belum 4 hari dari dibuatnya itu sangat mengangumkan. Aku saja tidak
lebih dari 200 yang sudah selama 1 tahun ini. Bibiku memang hebat.
Aku pun melihat-lihat time-line nya.
Hari yang cerah! untuk jiwa yang tercurahkan #menyenangkan #whataday
Dengan jumlah retweet yang banyak.
Cukup untuk hari ini deh #capek
Bibiku sangat intens sekali
menggunakan twitter-nya. Dan itu hanya
sejam yang lalu apa yang ia tweet. Aku terus kebagian bawah. Dan saat itu aku
tercengang dengan apa yang kulihat. Ia mengunggah foto dirinya bersama
sekumpulan badan manusia dan keseluruhannya dilumuri darah merah yang pekat.
Bibiku terlihat tersenyum. Dan banyak sekali yang me-retweetnya. Aku bergidik
dan heran. "Apa ini asli?" hanya itu yang ada dibenakku saat itu.
Masih dalam keadaan yang membuatku
merinding, ku teruskan kebagian bawahnya. Sekumpulan badan manusia dengan lumuran
darah dan pose bibiku yang berbeda terpampang, senyum Bibiku tetap hadir
didalamnya. Aku makin bergidik. Aku tidak percaya apa yang aku lihat. Itu semua
nampak asli bukan seperti rekayasa. Jikapun rekayasa, Bibiku yang kukenal tidak
menyukai hal- hal seperti itu. Aku heran.
Jika ada yang membutuhkan jasa untuk
membunuh temanmu ataupun siapapun, hubungi aku ya!(gratis) #killisfun
Saat membaca itu aku gemetar. Orang
yang ku kenal selama ini dan aku sayangi adalah seorang pembunuh.
Aku pun kembali ke bagian atas
time-line. Kulihat twit terbarunya muncul. Dan itu sekitar 10 menit yang lalu
pada saat itu. Jarak pandangku pun menjauh dari layar secara reflek saat
membacanya.
Suntuk nih malam ini. Cari mangsa lagi ah..Gak usah jauh-jauh, keponakanku aja deh malam ini #killisfun
-Tok!! Tok!!!
Tok!!!
Aku tejatuh dari kursiku saat
tiba-tiba ketukan keras pintu itu terdengar. Aku panik dan dan takut. Aku
gemetar dan tak tahu harus melakukan apa.
-Tok!! Tok!!!
Tok!!! Tok!!!
"Pergi sana!!!
Dasar pembunuh keji!! Aku gak percaya Bibi seperti itu!!" Itu yang aku
katakan pada saat itu.
"Ssst!!
Pelan-pelan! Nanti Ibumu terbangun,"" Bibiku berbicara pelan dari
luar. " Bibi janji nanti menggoroknya pelan-pelan juga kok."
Suasana semakin terasa seperti film-film serial killer yang sering aku tonton. Sangat mencekam dan takut. Kemudian aku
ingat sesuatu dan itu yang menolongku hingga aku bisa menceritakan ini
sekarang. Gunting besar untuk kain yang kusimpan didalam laci lemariku. Itu
menjadi senjataku untuk mempertahankan diri. Saat itu aku sadar memang pintuku
tidak terkunci. Dan bibiku bisa saja langsung membukanya lalu membunuhku. Tapi dia
terlihat asik bermain-main menakutiku dari perkataannya.
Aku lalu langsung bersembunyi ke
lemari bajuku dan berusaha tenang. Kudengar pintunya terbuka. Suara hentakan
kakinya pun terdengar. Pelan-pelan lalu kencang seperti berlari dan langsung ke
arah lemari dimana aku bersembunyi. Ia langsung membukanya, Aku pun was-was dan
tidak ambil pusing aku mendorongnya keras terjatuh dan dengan sekuat tenaga aku
menancapkan gunting besar itu ke bagian jantungnya dan kebagian lainnya secara
brutal.
Bibiku mati ditempat kemudian aku
pun selamat. Seperti sekarang ini. Oh iya saat itu bibiku membawa dua golok
besar sebagai senjata untuk membunuhku.
Jadi sebagai
sahabatku, bagaimana pendapatmu kalau aku mengikuti cara bibiku untuk
mendapatkan follower yang banyak seperti itu? Mungkin aku akan
akan terkenal dan menjadi pembicaraan di sosial media. Dan mungkin aku akan
membuat blog pribadi khusus untuk foto-foto korban dan untuk menyapa fans ku
nantinya. Bagaimana? Lalu senjata apa ya yang akan kupakai nantinya? Menurutmu
apa? Gergaji mesin atau gergaji biasa saja? Atau pisau kecil saja cukup? Hei
sahabat! Bagaimana?? Apa kau mau jadi korban pertamaku? Hei!! Jangan diam
saja!! Jawab!!!!!
Aku masih
menunggu pendapat sahabatku.
Dia selalu
mengerti aku kok.
Lihat saja, dia
duduk terikat dipojok kamarku ini.
#killisfun
...
ava yang lucu ditambah dengan tweetan yang menarik akan menambah jumlah follower :)
BalasHapushmm begitu ya sahabat?? jadi aku tidak harus melakukan seperti bibiku?
Hapusheheh... thanks udah mampir dan baca, titis.. :)