Senin, 17 Februari 2014

Bibiku Hebat

Aku terbangun di tengah malam. Tepatnya malam dua hari kemarin. Tidak biasanya aku terbangun seperti itu. Yah, hanya malam itu saja. Memang saat itu keadaanku memang tidak terlalu fit. Tapi aneh saja untukku. [Sebatas diriku saja]

Malam itu aku benar-benar tidak bisa tertidur lagi. Mataku susah untuk dipejamkan untuk terlelap. Aku pun mulai bingung apa yang sebaik aku lakukan waktu itu. Lalu aku mengingat apa tentang kajadian siang hari sebelumnya. Bibiku baru saja memberitahu kalau ia membuat akun twiiter. Dan mungkin ia telah mem-follow ku sekarang. Kemudian aku membuka laptopku dan mengeceknya.

Memang kamarku terlalu gelap untuk orang berkacamata sepertiku. Tapi saklar lampu terlalu jauh untukku yang pemalas. Dikegelapan aku membuka laptopku yang cahayanya menyilaukan-jelas saja. Kulihat akun twitter ku langsung. Dan yeah, Bibiku mem-follow ku. Foto yang ia pakai sebagai ava-nya pun terlihat lucu. Aku tersenyum sekilas waktu itu. Sebagai orang yang baru membuat akun, Bibiku sudah mendapatkan 130 follower sekaligus. Belum 4 hari dari dibuatnya itu sangat mengangumkan. Aku saja tidak lebih dari 200 yang sudah selama 1 tahun ini. Bibiku memang hebat.

Aku pun melihat-lihat time-line nya.

Hari yang cerah! untuk jiwa yang tercurahkan #menyenangkan #whataday
           
Dengan jumlah retweet yang banyak.

Cukup untuk hari ini deh #capek 

Bibiku sangat intens sekali menggunakan twitter-nya.  Dan itu hanya sejam yang lalu apa yang ia tweet. Aku terus kebagian bawah. Dan saat itu aku tercengang dengan apa yang kulihat. Ia mengunggah foto dirinya bersama sekumpulan badan manusia dan keseluruhannya dilumuri darah merah yang pekat. Bibiku terlihat tersenyum. Dan banyak sekali yang me-retweetnya. Aku bergidik dan heran. "Apa ini asli?" hanya itu yang ada dibenakku saat itu.

Masih dalam keadaan yang membuatku merinding, ku teruskan kebagian bawahnya. Sekumpulan badan manusia dengan lumuran darah dan pose bibiku yang berbeda terpampang, senyum Bibiku tetap hadir didalamnya. Aku makin bergidik. Aku tidak percaya apa yang aku lihat. Itu semua nampak asli bukan seperti rekayasa. Jikapun rekayasa, Bibiku yang kukenal tidak menyukai hal- hal seperti itu. Aku heran.

Jika ada yang membutuhkan jasa untuk membunuh temanmu ataupun siapapun, hubungi aku ya!(gratis) #killisfun

Saat membaca itu aku gemetar. Orang yang ku kenal selama ini dan aku sayangi adalah seorang pembunuh.

Aku pun kembali ke bagian atas time-line. Kulihat twit terbarunya muncul. Dan itu sekitar 10 menit yang lalu pada saat itu. Jarak pandangku pun menjauh dari layar secara reflek saat membacanya.

Suntuk nih malam ini. Cari mangsa lagi ah..Gak usah jauh-jauh, keponakanku aja deh malam ini #killisfun

-Tok!! Tok!!! Tok!!!

Aku tejatuh dari kursiku saat tiba-tiba ketukan keras pintu itu terdengar. Aku panik dan dan takut. Aku gemetar dan tak tahu harus melakukan apa.

-Tok!! Tok!!! Tok!!! Tok!!!

"Pergi sana!!! Dasar pembunuh keji!! Aku gak percaya Bibi seperti itu!!" Itu yang aku katakan pada saat itu.

"Ssst!! Pelan-pelan! Nanti Ibumu terbangun,"" Bibiku berbicara pelan dari luar. " Bibi janji nanti menggoroknya pelan-pelan juga kok."

Suasana semakin terasa seperti film-film serial killer yang sering aku tonton. Sangat mencekam dan takut. Kemudian aku ingat sesuatu dan itu yang menolongku hingga aku bisa menceritakan ini sekarang. Gunting besar untuk kain yang kusimpan didalam laci lemariku. Itu menjadi senjataku untuk mempertahankan diri. Saat itu aku sadar memang pintuku tidak terkunci. Dan bibiku bisa saja langsung membukanya lalu membunuhku. Tapi dia terlihat asik bermain-main menakutiku dari perkataannya.

Aku lalu langsung bersembunyi ke lemari bajuku dan berusaha tenang. Kudengar pintunya terbuka. Suara hentakan kakinya pun terdengar. Pelan-pelan lalu kencang seperti berlari dan langsung ke arah lemari dimana aku bersembunyi. Ia langsung membukanya, Aku pun was-was dan tidak ambil pusing aku mendorongnya keras terjatuh dan dengan sekuat tenaga aku menancapkan gunting besar itu ke bagian jantungnya dan kebagian lainnya secara brutal.

Bibiku mati ditempat kemudian aku pun selamat. Seperti sekarang ini. Oh iya saat itu bibiku membawa dua golok besar sebagai senjata untuk membunuhku.

Jadi sebagai sahabatku, bagaimana pendapatmu kalau aku mengikuti cara bibiku untuk mendapatkan follower yang banyak seperti itu? Mungkin aku akan akan terkenal dan menjadi pembicaraan di sosial media. Dan mungkin aku akan membuat blog pribadi khusus untuk foto-foto korban dan untuk menyapa fans ku nantinya. Bagaimana? Lalu senjata apa ya yang akan kupakai nantinya? Menurutmu apa? Gergaji mesin atau gergaji biasa saja? Atau pisau kecil saja cukup? Hei sahabat! Bagaimana?? Apa kau mau jadi korban pertamaku? Hei!! Jangan diam saja!! Jawab!!!!!




Aku masih menunggu pendapat sahabatku.
Dia selalu mengerti aku kok.
Lihat saja, dia duduk terikat dipojok kamarku ini.
#killisfun



...










2 komentar:

  1. ava yang lucu ditambah dengan tweetan yang menarik akan menambah jumlah follower :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmm begitu ya sahabat?? jadi aku tidak harus melakukan seperti bibiku?

      heheh... thanks udah mampir dan baca, titis.. :)

      Hapus